Dialog
Vol 44 No 2 (2021): Dialog

Actualization of Pancasila Values in The Tahlilan Tradition in Sapen Village Yogyakarta

Lukman Fajariyah (Mahasiswa Interdisciplinary Islamic Studies Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
Mohammad Dzulkifli (Mahasiswa Magister Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
28 Dec 2021

Abstract

This study aims to describe how Pancasila values are implanted ​​in the tahlilan tradition in Kampung Sapen Yogyakarta. This study employs a qualitative descriptive method using interviews with several figures in Kampung Sapen. The study finds that the tahlilan tradition among Sapen community enables to instill Pancasila values, including: 1) theological awareness of the existence of God Who Creates and Destroys; this is the practice of Divine values/the first pillar; 2) the expression of sympathy for the bereaved family, and a congregational prayer for the deceased; this is the practice of the second pillar; 3) the gatherings that reflect a sense of brotherhood and unity/the third pillar; 4) a full obedience to the leader of tahlil can be seen as the practice of the fourth pillar; 5) Equality of seats, food and duties shows the practice of justice within the community. Tahlilan in Kampung Sapen has been practiced since the 1950s. For the people of Sapen, tahlilan plays as a hub of friendship and da'wah. Keywords: Pancasila values, tahlilan, Sapen Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi nilai-nilai Pancasila dalam tradisi tahlilan di Kampung Sapen Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara terhadap beberapa tokoh dari penduduk Sapen yang representatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam tradisi tahlilan terdapat pengamalan nilai-nilai Pancasila yang selama ini dipraktikkan oleh masyarakat, yaitu: 1) kesadaran teologi akan adanya Tuhan yang Maha Menciptakan dan Mematikan manusia dan seluruh makhluk-makhluknya, ini adalah pengamalan dari nilai ketuhanan; 2) adanya simpati pada keluarga yang berduka, dan doa bersama untuk meminta kebaikan untuk sang almarhum, adalah pengamalan sila kedua; 3) berkumpulnya semua lapisan masyarakat dalam suatu majlis menunjukkan sikap persaudaraan dan persatuan yang kokoh; 4) kepatuhan dan ketundukan pada sang pemimpin tahlil meruPakan pengamalan dari sila keempat; 5) persamaan tempat duduk, makanan dan tugas menunjukkan keadilan yang nyata di tengah-tengah masyarakat. Tahlilan di Kampung Sapen telah ada sejak tahun 1950-an. Tahlilan bagi masyarakat Sapen berfungsi sebagai wadah silaturrahmi dan dakwah. Fenomena tradisi tahlilan di kampung Sapen membantah anggapan yang mengatakan bahwa warga Muhammadiyah tidak melaksanakan tahlilan. Kata Kunci: nilai-nilai Pancasila, tahlilan, Sapen

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

dialog

Publisher

Subject

Religion Humanities Social Sciences

Description

DIALOG (p-ISSN: 0126-396x, e-ISSN: 2715-6230) is a periodical scientific journal which managed by Secretary of The Research and Development & Educational Training Agency - Ministry of Religious Affairs. This journal first published in 1976. But then, it was officially changed in to an electronic ...