Konsistensi dan warna feses kucing yang berubah merupakan indikasi adanya gangguan saluran pencernaan. Kajian ini mengevaluasi telur cacing dan gambaran lemak feses pada kucing yang mengalami diare. Kucing domestik sebanyak 5 ekor mengalami gejala klinis berupa anoreksia, letargi, rambut rontok, serta diare dengan skor feses 2/5 dan 3/5. Pemeriksaan feses dengan metode uji apung menunjukkan adanya telur cacing Toxocara sp., Strongyloides sp., dan Trichuris sp. Pemeriksaan lemak dengan pewarnaan Sudan III menunjukkan 2 ekor kucing mengalami steatorrhea. Kucing didiagnosis mengalami kecacingan dengan prognosis fausta. Terapi yang diberikan berupa sediaan antelmintik tablet.
Copyrights © 2021