ABSTRAKPenanaman kapas di lahan tadah hujan membutuhkan perkiraan waktu tanam yang tepat agar tanaman mendapatkan  suplai  air  yang  cukup  selama pertumbuhannya. Rekomendasi waktu tanam kapas di daerah tadah hujan Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, dan Nusa Tenggara Barat telah ditetapkan berdasarkan analisis data curah hujan lebih dari 20 tahun dengan metode peluang Markov Order Pertama  dan  perhitungan  peluang  selang  kering berturut-turut.   Rekomendasi waktu tanam dalam minggu tanam paling lambat (MPL) di Sulawesi Selatan yaitu di Kabupaten Jeneponto, Takalar dan sebagian besar Gowa berkisar minggu I-IV Desember. Sedangkan di Kabupaten Soppeng dan Wajo berkisar minggu III Februari sampai minggu III Maret. Di Bone dan Bulukumba MPL berkisar minggu III Maret sampai minggu III April. MPL di Jawa Timur yaitu di Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Jember dan Banyuwangi berkisar minggu I-IV Desember, dan di kabupaten Lumajang berkisar minggu I Januari, kemudian di Kabupaten Lamongan, Mojokerto dan Tuban berkisar minggu II Desember sampai minggu I Januari. MPL di Jawa Tengah meliputi Kabupaten Grobogan dan Wonogiri berkisar minggu I Desember sampai  minggu  I  Januari  sedangkan  di  Blora, Pemalang, Tegal dan Brebes adalah minggu I-IV Januari.   MPL di Nusa Tenggara Barat yaitu di sebagian  besar  Lombok  dan  Sumbawa  berkisar minggu I-II Desember. Tipe iklim di wilayah tersebut didominasi oleh tipe iklim D dan E dengan musim hujan hanya 3-4 bulan sehingga mempunyai resiko tinggi  terhadap  kekeringan.  Untuk  meningkatkan produktivitas kapas di lahan kering maka tambahan air  irigasi  mutlak  diperlukan  untuk  mengatasi kekurangan air atau kekeringan.Kata kunci: Gossypium hirsutum, waktu tanam, periode kering ABSTRACTRecommendation on Rainfed Cotton Planting TimesRecommendation on cotton planting time is needed as cotton is mostly grown under rainfed condition. The right  planting  times  were  determined  for  South Sulawesi, East Java, Central Java, DIY, and West Nusa Tenggara. The rainfall analysis was done based on more than 20 years daily rainfall data using Markov Chain First Order Probability and dry spell probability method. The planting times in South Sulawesi varied from the first week to the forth week of December for Jeneponto, Takalar and Mostly Gowa. The planting times in Soppeng and Wajo were ranged from the third week of February to the third week of March. Moreover,  cotton  planting  times  in  Bone  and Bulukumba were ranged from the third week of March to the third week of April. The planting times in East Java varied from the first week to the forth week of December  for  Pasuruan,  Probolinggo,  Situbondo, Jember  and  Banyuwangi.  The  planting  times  in Lumajang, Lamongan, Mojokerto and Tuban ranged from mid December to early January. The planting times in Central Java varied from the first week of December to the first week of January for Grobogan and Wonogiri. The planting times in Blora, Pemalang, Tegal and Brebes were ranged from early to late January. The planting times in West Nusa Tenggara varied from the first week to the second week of December for most areas of Lombok and Sumbawa. Lack of water or drought in rainfed cotton growing areas is a regular phenomenon since cotton is developed in the dry areas (climate classification D and E) to which rainfall only lasts three to four months. Irrigation water is highly needed in rainfed areas to meet the crop water need especially when lack of water or drought occurs.Key words: Gossypium hirsutum, planting time, dry spell
Copyrights © 2008