Layu buah muda (cherelle wilt) merupakan salah satu penyakit fisiologis yang terjadi pada tanaman kakao. Cherelle wilt terjadi pada kakao yang masih berusia muda yang menyebabkan potensi keberhasilan perkembangan buah rendah yaitu hanya sekitar 5% dari total buah yang terbentuk. Rendahnya buah yang berkembang menyebabkan produksi kakao rendah. Hal ini dapat mengancam keberlangsungan produksi kakao Nasional dan akan berdampak terhadap perekonomian Nasional karena kakao merupakan sumber devisa Negara dimana Indonesia merupakan penghasil kakao terbesar ketiga di dunia. Penyebab dari layu buah muda adalah adanya gangguan fisiologis yang terjadi dalam proses metabolisme buah. Gangguan metabolisme buah menyebabkan terhambatnya pembentukan asimilat serta translokasi asimilat dari source (sumber) ke sink (lubuk). Berdasarkan hal tersebut maka dianggap perlu untuk melakukan penelitian terhadap sifat fisiologis yang menentukan ketahan klon kakao terhadap layu buah muda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuiTingkat layu buah muda pada berbagai klon kakao . Diharapkan dari hasil penelitian ini diperoleh klon yang tahan terhadap cherelle wilt. Penelitian ini dilaksanakan pada Kebun Kakao Unit Segayung milik PT Pagilaran Universitas Gadjah Mada, yang berlokasi di Desa Simbang Jati, Kecamatan Tulis Kabupaten Batang, Propinsi Jawa Tengah. Waktu pelaksanaan pada bulan Januari Juli tahun 2018. Penelitian dirancang menggunakan rancangan acak kelompok dengan perlakuan klon yaitu klon RCC 70, RCC71 dan KKM 22. Parameter yang diamati meliputi kesuburan tanah (sifat fisik dan kimia tanah), Kondisi Iklim Mikro, aktifitas fisiologis meliputi fotosintesis, kandungan klorofil daun, presentase buah sehat dan buah layu. Berdasarkan hasil yang diperoleh klon RCC70 memberikan sifat ketahan terbaik pada semua parameter pengamatan sedangkan klon RCC 71 memperlihatkan tingkat layu buah muda tertinggi dibandingkan klon RCC 70 dan KKM 22.
Copyrights © 2021