Kasus kekerasan terhadap anak tergolong meningkat pada masa pandemi Covid-19 ini. Di antara kekerasan yang terjadi seperti kekerasan fisik, psikis, dan seksual; kekerasan fisik berada pada posisi pertama dalam urutannya. Kekerasan fisik yang dialami oleh remaja mempengaruhi perilaku dalam interaksi sosialnya. Tidak hanya itu, kekerasan tersebut juga memberi dampak buruk terhadap kesehatan mental remaja. Oleh sebab itu, remaja memerlukan pendampingan konseling pastoral yang efektif dari gereja. Tujuan artikel ini adalah menjelaskan prinsip konseling pastoral bagi remaja korban kekerasan fisik pada masa pandemi. Untuk mencapai tujuan itu, artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Berdasarkan metode tersebut, maka penelitian ini menemukan hasil bahwa gereja mendapat anugerah dari Allah untuk menyatakan kasih Tuhan Yesus Kristus melalui konseling pastoral bagi remaja yang menjadi korban kekerasan fisik. Konseling pastoral bagi remaja korban kekerasan fisik meliputi: membangun hubungan dengan konseli, meyakinkan konseli butuh pertolongan, membawa konseli pada pertobatan, mendengarkan konseli, mengidentifikasi masalah dan mencari solusi, pemulihan, pengampunan, dan pemuridan.
Copyrights © 2022