Inteleksia: Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah
Vol 1 No 2 (2020)

DAKWAH ANTARBUDAYA: PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA PADA PROSES ISLAMISASI JAWA ABAD XV

Charolin Indah Roseta (STID Al-Hadid, Surabaya)



Article Info

Publish Date
30 Jan 2020

Abstract

Fenomena dakwah antarbudaya dalam rangka perubahan sosial-budayatidak semuanya menghasilkan cultural conflict sebagaimana umumnya terjadi.Walisongo adalah perintis jalan penyebaran Islam di tanah Jawa secara revolusionerpada abad XV. Bentuknya berupa perubahan pemikiran masyarakat Jawa yangpoliteis Hindu Buddha menjadi monoteis Islam Sufi dalam waktu yang relatif singkatnamun tanpa menimbulkan gejolak sosial. Adapun fokus tulisan ini adalahbagaimana bentuk dan strategi perubahan sosial budaya dalam dakwah Walisongoangkatan V di Jawa abad XV yang bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk danstrategi perubahan sosial-budaya dalam misi Islamisasi yang dilakukannya. Denganpendekatan historis antropologis ditemukan bahwa misi dakwah Walisongomerupakan jenis perubahan sosial terencana dengan tahapan yang tersistematisdan strategis karena memanfaatkan infrastruktur local wisdom Jawa. Kajian inimendapati bahwa proses pengadopsian nilai Islam pada masyarakat Jawa tidaklepas dari peran agen perubah budaya yang dimotori oleh Sunan Ampel setelahmampu memanfaatkan momentum krisis sosial-politik di Majapahit kala itu. Sedariawal ia membidik kalangan keraton dan bangsawan Jawa untuk melakukan"kaderisasi agen" dakwah. Strategi umumnya adalah dengan melakukan beberapamodifikasi pada berbagai sektor kehidupan masyarakat Jawa seperti pendidikan,ritual, bahasa, dan kesenian lokal menjadi lebih bernapaskan Islam.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

inteleksia

Publisher

Subject

Religion Humanities Social Sciences

Description

Inteleksia JPID adalah transformasi dari Jurnal Kajian dan Pengembangan Manajemen Dakwah (JKPMD) yang telah diterbitkan oleh STID Al-Hadid sejak tahun 2011 dengan nomor ISSN 2088-639X. Transformasi tersebut dilakukan seiring dengan perkembangan STID Al-Hadid, yang awalnya hanya mengelola satu prodi ...