Pemeliharaan ternak kambing lokal di Sumatera Barat sebagian besar masih secara tradisional dengan pemeliharaan semi intensif dan aspek mineral sering kurang diperhatikan. Pada kenyataannya peranan mineral sangat penting untuk semua aspek metabolisme dalam tubuh. Defisiensi atau masalah kelebihan salah satu mineral akan mengganggu metabolisme yang dimanifestasikan dalam produksi. Umumnya hijauan makanan ternak tumbuh pada tanah yang rendah tingkat kesuburannya karena lahan yang lebih subur digunakan untuk menanam tanaman pangan, oleh sebab itu kandungan gizi hijauan menjadi rendah termasuk mineral. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi kekurangan mineral pada hijauan pakan ternak adalah dengan menambahkan campuran mineral dalam konsentrat. Berdasarkan pemikiran tersebut maka dilakukan penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetehui pengaruh penambahan mineral makro dalam ransum terhadap pertambahan berat badan dan efisiensi ransum pada kambing lokal. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), di mana ternak yang dijadikan materi penelitian sebanyak 20 ekor, terdiri dari 4 perlakuan dan 5 kelompok ternak sebagai ulangan . Perlakuan yang diberikan adalah : A. hijauan yang terdiri dari rumput lapangan, gamal dan lamtoro serta konsentrat yang terdiri dari jagung, dedak dan bungkil kelapa sebagai perlakuan kontrol, perlakuan B adalah ransum A + Ca +P, perlakuan C adalah ransum A + Ca + P + Mg dan perlakuan D adalah ransum A+ Ca + P + S. Uji DNMRT menunjukkan bahwa pertambahan bobot badan terendah terdapat pada. ransum A (kontrol) dan tertinggi pada ransum D sama halnya dengan Efisiensi Penggunaan Ransum. Suplementasi yang dilakukan dapat meningkatkan pertambahan bobot badan harian. Peningkatan bobot badan harian diimbangi oleh peningkatan konsumsi bahan kering ransum. Keadaan tersebut menyebabkan nilai efisiensi penggunaan ransum (EPR) cenderung meningkat.
Copyrights © 2022