DEMOCRATIA
Vol 1, No 1 (2013)

Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Malam Satu Suro

Hidayah, Djihan Nisa Arini ( IKIP Veteran Semarang)



Article Info

Publish Date
30 Apr 2014

Abstract

Bangsa Indonesia merupakan bangsa majemuk, yang mempunyai kekayaan kebudayaan. Salah satu dari kebudayaan itu sebagai hasil perpaduan dan akulturasi berbagai unsur yang datang sejalan dengan perkembangan zaman selama ribuan tahun. Perpaduan unsur budaya tersebut menghasilkan ciri-ciri khas daerah yang kadang kala mempunyai kemiripan antara daerah satu dengan daerah lain.Suatu bentuk unsur budaya tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia, kita dikenalkan dengan adanya masyarakat. Malam Satu Suro(Suroan) merupakan adat atau tradisi yang sudah melekat dan bahkan sudah mendarah daging pada masyarakat tertentu (karena tidak semua masyarakat mengetahui dan melaksanakan tradisi tersebut). Tradisi Malam Satu Suro ini dilakukan secara terus menerus untuk dipertahankan serta dilaksanakan sampai sekarang. Tradisi tersebut biasanya berupa upacara trdisional. Masyarakat yang masih melestarikan tradisi ini dan sering melaksanakan ritual hal ini biasanya dijumpai pada daerah pedesaan di pulau jawa. Analisa data yang dipilih yakni siklus interaktif analisis deskriptif kualitatif  yang disesuaikan dengan permasalahan atau sasaran penelitian yang intinya adalah untuk mengetahui status dan fenomena mengenai persepsi masyarakat terhadap tradisi Malam Satu Suro di Desa Brangkal Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten. Pada model ini, peneliti bergerak pada  pada empat komponen utama ialah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Kegiatan ´´Suroan´´ merupakan kegiatan yang dilaksanakan pada bulan Syuro atau Muharram dalam hitungan islam. Satu  suro di pandang hari yang sakral, secara turun-temurun kebanyakan orang  mengharapkan “ngalap berkah” mendapatkan berkah pada hari besar yang suci ini. Kegiatan Malam Satu Suro  yang dilaksanakan masyarakat di Desa Brangkal diisi dengan pertunjukan atau pagelaran wayang kulit semalam suntuk dan makan bubur suran bersama setiap tanggal tujuh malam di bulan Suro. Kata Kunci : Presepsi, Tradisi, Satu Suro

Copyrights © 2013