Artikel ini mendiskusikan tentang ilmu jarh wat taâdil. Ilmu ini berkaitan erat dengan penerimaan sebuah Hadis. Pertanyaan bahwa apakah sebuah Hadis dan diterima dan operasional memang cukup mengusik pada muhadditsin. Ada dua tolok ukur yang dipakai untuk memutuskan keberterimaan sebuah Hadis: kritik matan atau disebut juga kritik internal (naqdun dakhiliyun) dan kritik sanad atau kritik eksternal (naqdun kharijiyun) karena tidak menyasar materi pokok hadis langsung. Jarh wat taâdil sendiri membahas periwayat, yakni keadaan serta kadar ketepercayaan mereka. Meski hanya menjadi bagian dari kritik eksternal, jarh wat taâdil banyak dipakai untuk mengklasifikasikan Hadis, bahkan seolah menjadi pertimbangan utama.
Copyrights © 2011