Semua kegiatan Industri 4.0 pada manufaktur ini menimbulkan tantangan sekaligus peluang besar bagi teknologi pengelasan (welding) dan khususnya bagi pengembang peralatan pengelasan. Masalah kritis lainnya, yang sedikit diabaikan oleh banyak pendukung dan promotor Industri 4.0 adalah kenyataan bahwa jaringan sistem selalu membawa risiko keamanan. Oleh karena itu, konsep keamanan data dan komunikasi modern harus digunakan dalam memberikan perlindungan bagi jaringan fasilitas produksi. data-data tentang beberapa metode dan jenis pengelasan menjadi sangat penting dan kebutuhan utama untuk produksi di era industri 4.0. Data tidak harus spesifik, namun lebih bersifat eksploratif yang kemudian diolah menggunakan beberapa algoritma hingga mendapat hasil optimasi yang ideal dan terus berkembang. Karena bersifat eksploratif sehingga sejumlah data yang besar diperlukan. Jika dihubungkan dengan era Industri 4.0 saat ini, maka peran peneliti di dunia adalah menyediakan data hingga mengolah data menjadi solusi atau sistem yang baru pada proses manufaktur. Metode penelitian ini menggukanan eksperimental nyata dengan mengidentifikasi pengaruh kuat arus pengelasan SMAW menggunakan media pendingin oli terhadap uji tarik dan uji kerasnya. Jenis sambungan yang digunakan adalah Single V-Groove. Pengujian tarik penelitian ini menggunakan standar JIS Z 2201 1981. Pengujian kekerasan pada penelitian ini menggunakan metode Rockwell dengan bola baja (HRB). Hasil pengujian tarik menunjukkan, tegangan tertinggi secara keseluruhan terjadi pada sampel 140A. Tegangan maksimum tertinggi sebesar 74.92 kgf/mm2. Tegangan patahan tertinggi 60.60 kgf/mm2. Kemudian tegangan yielding tertinggi sebesar 56.93 kgf/mm2. Nilai keras tertinggi pada area las adalah 85 HRB terjadi pada sampel dengan arus 120A. Nilai keras tertinggi pada area HAZ terjadi pada sampel 100A dengan 62.67 HRB.
Copyrights © 2021