Asap cair merupakan suatu bahan hasil dari proses karbonisasi kayu pada suhu tinggi tanpa adanya kehadiran oksigen. Kandungan senyawa bioaktif asap cair terdiri dari senyawa fenol dan asam organik yang memiliki kemampuan sebagai antimikroba dan antioksidan. Senyawa bioaktif mudah mengalami oksidasi atau sangat tidak stabil terhadap panas dan logam. Teknologi mikroenkaspulasi mencegah terjadinya proses oksidasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan total padatan terlarut dari penambahan bahan penyalut maltodekstrin terhadap kadar fenol, kadar asam dan kadar karbonil mikrokapsul asap cair dari tempurung kelapa. Percobaan menggunakan satu faktor, yaitu perbedaan persentase Total Padatan Terlarut (TPT) 15%, 20%, dan 25% sebagai perlakuan. Proses mikroenkapsulasi asap cair dengan melakukan pencampuran maltodekstrin pada larutan asap cair hingga mencapai persentase Total Padatan Terlarut sesuai perlakuan. Perubahan larutan dispersi menjadi bubuk berukuran mikro dilakukan dengan spray drying menggunakan suhu inlet 130oC. Kadar fenol tertinggi adalah mikrokapsul asap cair dengan enkapsulan maltodekstrin sampai denganTPT 15%. Penambahan maltodekstrin sebagai enkapsulan tidak berpengaruh pada kadar total karbonil mikrokapsul asap cair. Penambahan maltodekstrin dapat meningkatkan kadar total asam pada mikrokapsul asap cair. Proses enkapsulasi asap cair terbaik dapat dilakukan menggunakan bahan penyalut maltodekstrin dengan TPT 15% karena memiliki kadar total fenol tertinggi yang berkontribusi terhadap sifat antioksidan dan antimikroba.
Copyrights © 2021