Pinang merupakan jenis tanaman yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia terkhusus untuk kebutuhan budaya dan kesehatan. Pinang sendiri umumnya dimanfaatkan dalam keadaan kering sehingga para petani pinang akan melakukan pengeringan terhadap buah pinang agar lebih mudah dijual. Namun, metode pengeringan yang digunakan masih bersifat tradisional dengan memanfaatkan panas dari sinar matahari, sehingga akan menghabiskan waktu setidaknya 7 hari. Pada penelitian ini dilakukan peningkatan performa pada alat pengering buah pinang dengan memanfaatkan sistem logika fuzzy. Alat pengering buah pinang didesain menggunakan panas cahaya lampu pijar sebagai pemanas yang diatur pada temperatur 45oC dan mempertahankan kelembapan dibawah 50%. Waktu yang dibutuhkan agar suhu wadah mencapai 45oC adalah 486 detik dan untuk waktu agar kelembapan berada dibawah 50% yaitu 372 detik. Rise time yang didapatkan pada sistem yaitu 272 detik dengan persentase overshoot 0% dan tingkat steady state error ± 0,2oC. Waktu yang dibutuhkan selama proses pengeringan buah pinang untuk menurunkan kadar air buah pinang dari 27% menuju 6,5% yaitu 10 jam 23 menit. Sehingga, jika dibandingkan dengan pengeringan menggunakan metode tradisional yang membutuhkan waktu setidaknya 7 hari, pengeringan buah pinang dengan sistem logika fuzzy lebih efisien dari segi waktu serta kualitas buah pinang yang dihasilkan tetap terjaga dalam keadaan kering sempurna.
Copyrights © 2021