Mandalika sebagai salah satu lokasi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan sekaligus sebagai kawasan Destinasi Super Prioritas (DSP) harus didukung oleh pengembangan dan peningkatan kualitas desa wisata yang ada di sekitar kawasan Mandalika. Salah satu desa penyangga kawasan DSP Mandalika adalah Desa Setanggor yang terkenal dengan desa wisata tenun dan budaya. Desa setanggor dengan keunikan desa yang sudah dimiliki perlu diperkuat dengan identitas lokal yang ada yaitu dengan pengembangan kawasan desa yang bercirikan arsitektur tradisional Sasak . Karena hingga saat ini kearifan lokal yang ada masih sangat kurang. Penelitian ini bertujuan membuat suatu konsep desain kawasan tenun didasarkan pada kearifan lokal dan arsitektur lokal, yang nantinya akan meningkatkan nilai jual desa wisata tersebut dan sekaligus menunjang pengembangan pariwisata di kawasan Mandalika. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Untuk metode penelitian yang digunakan adalah dengan menganalisa data data primer dari observasi di lapangan dan didukung data skunder yang diperoleh dari instansi terkait. Analisa SWOT digunakan untuk membuat rumusan strategi pengembangan daerah wisata berbasis arsitektur tradisional Sasak dan desain pengembangannya di Desa Setanggor. Kesimpulan hasil penelitian ini berupa konsep rancangan yang dapat mengakomodasi kegiatan masyarakat Setanggor untuk mengembangkan kegiatan produksi usaha tenun lokal dan sebagai penyangga KSPN Mandalika.
Copyrights © 2022