Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science
Volume 5 Nomor 1 Maret 2022

Tinjauan Penggunaan Artificial Intelligence pada Overactive Bladder Syndrome Wanita di daerah dengan Sumber Daya Terbatas

Edwin Armawan (Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung, Indonesia)



Article Info

Publish Date
28 Mar 2022

Abstract

Overactive Bladder Syndrome merupakan keadaan yang ditandai dengan keluhan Urinary urgency, yang umumnya disertai frekuensi dan nocturia, dengan atau tanpa urgency urinary incontinence (UI), pada keadaan tidak ada infeksi saluran kemih atau patologi lain yang jelas terdapat.Pada penelitian berbasis populasi didapatkan prevalensi OAB pada wanita berkisar antara 9-43%,2-9 dan meningkat sesuai dengan pertambahan usia10 walaupun didapatkan data pada beberapa penelitian prevalensinya menurun pada wanita diatas usia 60 tahun yang penyebab masih belum jelas.Dampak OABS pada kehidupan seseorang antara lain dapat menyebabkan terganggunya fungsi social, aktivitas fisik, vitalitas, dan emosi sehingga pada akhirnya OABS dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup secara bermakna, meningkatkan skor depresi, dan menurunkan kualitas tidur seseorang. Lebih jauh lagi efek dari OABS dapat menyebabkan patah tulang pada orang tua akibat jatuh karena kehilangan keseimbangan saat terbangun dari tidur malam karena akan berkemih.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

obgynia

Publisher

Subject

Health Professions Public Health

Description

OBGYNIA (Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science ) adalah jurnal dalam bidang ilmu Obstetri & Ginekologi yang diterbitkan resmi oleh Departemen Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. OBGYNIA menerbitkan artikel penelitian tentang kemajuan ilmiah, manajemen ...