Kebijakan sekolah cenderung tidak ada nilai gender dan tidak ada penegasan kebijaksana yang diterapkan pada perluasan akses perempuan terhadap pendidikan berkelanjutan ke tingkat yang lebih tinggi. Upaya yang dilakukan oleh masyarakat, sekolah, atau pemerintah untuk memperluas akses perempuan terhadap pendidikan dasar dan menengah tetap sedikit demi sedikit. Untuk itu perlu sinergi dalam mengembangkan kebijakan strategis, di mana peran pemerintah daerah sebagai inisiator kebijakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki fenomena ini di dalam rangka siswa sekolah untuk mengidentifikasi tentang usia, jenis kelamin, dan jenis sekolah yang mereka hadiri. Penelitian ini membahas ketidaksetaraan gender dalam pendidikan di Kabupaten Jambi, dengan menggunakan pendekatan kualitatif eksplanatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada ketidaksetaraan gender dalam pendidikan perempuan dipengaruhi oleh akses, partisipasi, kontrol, manfaat, dan nilai di masyarakat. Nilai yang ada di kabupaten Jambi membentuk stereotip negatif yang menyebabkan wanita marginalisasi, subordinasi dan bekerja over load.
Copyrights © 2017