Saat ini penerapan e-Government hanya sebatas pada pemerintah di tingkat kabupaten dan belum menjangkau pemerintah desa yang komprehensif. Di beberapa desa telah menerapkan system informasi khusus yang digunakan untuk menangani administrasi desa, namun demikian dalam melakukan pelayanan administrasi tetap masih konvensional. Kekurangan dari proses ini adalah jika surat yang diminta membutuhkan pengesahan resmi (kepala desa), sedangkan yang bersangkutan tidak ada di tempat maka pemohon akan kembali ke balai desa nanti, hal ini berarti ada waktu tunggu yang harus dialami oleh pemohon. Ini akan sangat membuang waktu, pemohon dan juga layanan hanya berlaku selama jam kantor saja dan juga para pemohon tidak bias memonitoring proses surat yang diajukan. Ini akan sangat membuang waktu pemohon dan juga karena pemberian layanan hanya berlaku selama jam kantor saja maka proses menjadi tidak efektif dan efisien. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi permasalahan diatas adalah dengan membuat Prototype Sistem Monitoring Layanan Terintegrasi berbasis REST guna mengoptimalisasi penggunaan data-data yang ada di pemerintahan desa dan mengembangkan sistem monitoring layanan administrasi yang dapat terintegrasi dengan berbagai sistem lainnya seperti: Sistem administrasi desa, Sistem pembayaran PBB Pemda dan Sistem kependudukan Dindukcapil guna mendukung pengintegrasian sistem dalam mencapai e-government desa yang terpadu sehingga dapat mendukung akurasi dan percepatan pemberian layanan .Metode pengembangan sistem pada penelitian ini adalah menggunakan prototype
Copyrights © 2019