Proses produksi merupakan hal penting yang dapat mempengaruhi keuntungan. Pada proses produksi juga perlu diperhatikan untuk meningkatkan keuntungan agar menjadi lebih optimal. Permasalahan optimalisasi ini yang masih menjadi kendala bagi sebagian besar usaha, salah satunya adalah Pabrik Tempe Bapak Walim yang terletak di Rengasdengklok. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan jumlah produksi tempe agar mendapatkan keuntungan yang optimal. Metode yang digunakan adalah metode grafik dan metode branch and bound. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dilakukan secara observasi dan pengukuran secara langsung pada objek penelitian sehingga mempermudah dalam menganalisis data sesuai kondisi yang terjadi dilapangan dengan suatu ukuran tertentu. Pabrik ini memulai usaha sekitar beberapa tahun yang lalu dan hanya memproduksi tempe saja yang mempunyai dua ukuran besar dan kecil dengan modal pertamanya Rp. 5000.000,00. Tempe ukuran besar dijual seharga Rp.12.000,00 dan dalam sebulan bisa diproduksi sebanyak 600 buah tempe dan mempunyai keuntungan sebanyak Rp. 2.200.000,00/bulan. Sedangkan tempe ukuran kecil dijual seharga Rp.1.500,00 dan dalam sebulan diproduksi sebanyak 900 buah tempe dan mempunyai keuntungan Rp.1.350.000,00/bulan. Pendapatan kotor pabrik ini sebesar Rp.8.550.000,00/bulan. Hasil dari penelitian ini adalah jumlah produksi optimal dari setiap jenis produk adalah 8.333 tempe ukuran besar dan 712 tempe ukuran kecil perbulan. Maka keuntungan optimal yang dihasilkan sebesar Rp. 18.332.600,00. Maka dapat disimpulkan bahwa pabrik tempe ini harus meningkatkan produksi tempe ukuran besar lebih banyak dibanding tempe ukuran kecil.
Copyrights © 2022