Sepanjang era modern dan post-modern, keinginan untuk hidup dalam keselarasan diantara orang-orang yang memiliki kepercayaan atau iman yang berbeda-beda, telah mendorong suatu pluralisme yang telah menyingkirkan keyakinan pada pentingnya pewahyuan Kristen, termasuk ajaran Trinitas. Pada kenyataannya, hal ini dapat diamati dalam hidup beragama orang-orang di Indonesia. Pluralisme di Indonesia mengandung potensi merusak dasar-dasar iman Kristen, khususnya ajaran Trinitas, jika tidak ada respon yang benar dalam proses dialog. Orang Kristen seharusnya tidak mengabaikan ajaran Trinitas demi penerimaan dirinya ke dalam lingkungan pluralisme agama. Pada akhir artikel, pengarang ini mengusulkan suatu refleksi teologis dan implikasi-implikasi ajaran Trinitas di tengah-tengah kepelbagaian agama di Indonesia.
Copyrights © 2015