Edible film antibakteri dari kulit durian merupakan salah satu inovasi terbaru di bidang pengemasan makanan. Untuk menambah nilai dari edible film tersebut, maka dilakukan penelitian dengan penambahan bawang putih sebagai zat antibakteri untuk memperlambat waktu pembusukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh massa kulit durian dan volume bawang putih yang terbaik berdasarkan karakteristik fisik dari edible film. Perlakuan yang diterapkan meliputi perbandingan massa kulit durian (3, 4 dan 5) g dan perbandingan volume bawang putih (3, 6, dan 9) mL. Kemudian ditambahkan CMC sebanyak 0,5 g, 50 mL akuades, 2 mL gliserol yang diaduk dan dipanaskan pada suhu 70 0C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kulit durian dan bawang putih yang digunakan berpengaruh terhadap karakteristik edible film antibakteri. Ketebalan film yang dihasilkan pada penelitian ini ialah berkisar antara 0,12 – 0,24 mm. Nilai elongitas yang dihasilkan pada penelitian yaitu antara 11,59%-63,87%. Hal ini menunjukkan bahwa edible film antibakteri yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pengemas makanan karena sudah melewati standar plastik kemasan jenis polypropylene yakni sebesar 23%. Penambahan volume bawang putih pada edible film menghasilkan diameter zona hambatan yg terbentuk terhadap bakteri E. Coli yaitu sebesar 26 mm – 28 mm. Uji pelapisan edible film antibakteri dengan buah anggur akan menjaga kualitas buah tersebut lebih tahan lama. Karakteristik fisik edible film antibakteri yang terbaik diperoleh pada massa kulit durian 5 g dan volume bawang putih 3 mL.
Copyrights © 2022