Infrastruktur jalan raya merupakan salah satu pendukung dalam pertumbuhan ekonomi daerah. Pemerintah Aceh dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA)Otonomi Khusus (OTSUS) terus menggenjot pembangunan jalan raya di daerah-daerah yang sangat membutuhkan adanya pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan, salah satunya jalan yang menghubungkan antara Blangkejeren sampai denganbatas Aceh Timur. Proyek jalan batas Aceh Timur-Pining-Blangkejeren menjadi salah satu prioritas pemerintah Aceh untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Kab. Gayo Lues. Jalan raya sepanjang 57 km ini dibangun pada tahun 1980 menjadi penghubung beberapa kecamatan disekitarnya. Namun, masa pelaksanaan proyek tersebut sering terjadi kendala seperti kurangnya alat yang beroperasi,kerusakan alat selama beroperasi, distribusi tenaga kerja yang kurang merata, cuaca buruk, bencana alam, dan lain sebagainya. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif menggunakan analisis Principal Component Analiysis (PCA) yang diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS Ver.21. Hasil penelitian didapatkan dari 9 variabel yang terpilih untuk dianalisis faktor dilakukan proses penentuan jumlah faktor dan rotasi faktor, terbentuk 2 faktor yang memengaruhi risiko mutu pada pelaksanaan Proyek Jalan Batas Aceh Timur-Pining-Blangkejeren yaitu faktor 1 dinamakan faktor internal terdiri dari variabel yang nilai faktor loadings nya terbesar pada komponen 1 yaitu bahan (0,908), tenaga kerja (0,948), peralatan (0,833), perubahan (0,821) dan kontrak (0,750) dan faktor 2 dinamakan faktor eksternal, terdiri dari variabel yang nilai faktor loadings nya terbesar pada komponen 2 yaitu keuangan (0,889), lingkungan (0, 787), hubungan dengan pemerintah (0,853), dan waktu dan pengontrolan (0,824).Kata Kunci : Faktor Risiko, Mutu, Proyek, PCA
Copyrights © 2022