Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PBD) yang cukup besar yaitu sekitar 13,14% pada tahun 2017 atau sebagai urusan kedua setelah sektor industri pengolahan. Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas andalan hasil perkebunan di indonesia yang berperan terhadap peningkatan neraca perdagangan, menurunkan inflasi, mengurangi belanja pemerintah, dan meningkatkan real capital return. Namun permasalahan dalam mengembangkan kelapa sawit yaitu kesenjangan produksi antara potensi dan hasil yang dicapai oleh petani kelapa sawit masih cukup senjang. Kelapa sawit sebagai komoditas yang strategis memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi penawararan kelapa sawit di tingkat produktivitas dan di tingkat jumlah tanaman menghasilkan. Penelitian ini menggunakan data time series dari tahun 1989-2017 denngan mengunakan model respon penawaran tanaman tahunan yang dikembangkan oleh Franch dan Matthews untuk mengetahui bahwa adanya respon penawaran kelapa sawit jangka pendek dan panjang, digunakan uji stasioner, uji kointegrasi dan Vector Error Correction Model (VECM). Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa respon penawaran jangka pendek dan panjang di tingkat produktivitas dan jumlah tanaman menghasilkan terkointegrasi secara positif. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa elastisitas respon penawaran jangka panjang dan pendek diketahui nilai elastisitas yang sama antara jangka panjang dan pendek yaitu kurang dari 1 (E<1).
Copyrights © 2022