Abstrak: Keterlambatan pemberian pertolongan pertama di fase pre hospital pada korban kegawatdaruratan dapat memperburuk kondisi korban. Pertolongan yang cepat dan tepat pada korban gawat darurat akan mencegah korban dari kematian maupun kecacatan permanen. Kader kesehatan memegang peranan penting terutama sebagai first responder (orang yang pertama kali menemukan korban), sehingga harus memiliki kemampuan melakukan bantuan hidup dasar. Saat ini, hanya ada 1 orang dari total 20 kader kesehatan Kelurahan Juata Permai yang sudah pernah mengikuti pelatihan BHD. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan BHD dan penanggulangan kegawatdaruratan pada kader kesehatan. Kegiatan ini diikuti oleh 20 kader kesehatan. Pelatihan ini terbagi dalam 2 tahap, yaitu penyampaian teori terkait BHD dan penanggulangan kegawatdaruratan dan praktik. Setelah mengikuti kegiatan ini, pengetahuan dan juga keterampilan peserta terkait BHD dan penanggulangan kegawatdaruratan mengalami peningkatan minimal 60%. Hal tersebut terbukti dengan peningkatan nilai post test dan juga setiap peserta mampu mempraktikkan skill resusitasi jantung paru dan pembebasan jalan napas pada korban tersedak baik itu korban dewasa, anak maupun bayi.Abstract: The delay of the first responder to provide first aid in the pre-hospital phase for emergency victims can worsen the victim's condition. Prompt and appropriate help for victims with emergency conditions will prevent victims from death or permanent disability. Health volunteers play an important role, especially as first responders, so that the ability to carry out basic life support must be possessed by health cadres and the wider community. Currently, there is only 1 person out of a total of 20 health volunteers in Juata Permai Village who has attended Basic Life Support (BLS) training. The purpose of this activity is to increase BHD knowledge and skills and to respond to emergencies in health volunteers. This activity was attended by 20 health volunteers. This activity includes 2 stages, including the delivery of the theory/concept of BLS and emergency response using the lecture method, question and answer, and the practice. After participating in this activity, participants' knowledge and skills related to BLS and emergency response increased 60%. This is evidenced by the increase in post-test scores and also that each participant can practice cardiopulmonary resuscitation skills and airway clearance for choking victims, both adult victims, children and infants.
Copyrights © 2022