Sedimentasi waduk menjadi salah satu masalah kompleks yang harus ditangani secara tepat. Banyak upaya pemeliharaan waduk yang dilakukan agar umur teknis waduk dapat bertahan sesuai perencanaan, salah satu diantaranya adalah pengeluaran sedimen dari dalam waduk dengan cara flushing. Flushing atau penggelontoran sedimen dalam jumlah yang masif menjadi salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengurangi sedimen yang terlanjur mengendap guna mencapai efektivitas dan efisiensi pembuangan sedimen dari dalam waduk. Waduk Mrica merupakan salah satu waduk di Indonesia yang rutin melakukan flushing sebagai upaya pemeliharaan. Flushing Waduk Mrica melalui drawdown culvert (DDC) sudah dilakukan sejak tahun 1992 namun volume aktif waduk semakin menurun setiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi kinerja flushing dengan menghitung nilai flushing feasibility dengan mendasarkan pada praktik atau pelaksanaan flushing Waduk Mrica selama ini serta berdasarkan kriteria dan rumus pendekatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai efektivitas tertinggi adalah pada tahun 2014 dengan nilai 0,059 untuk Metode Morris & Fan dan Metode Qian, dan 0,067 untuk Metode Lai & Shen. Sedangkan untuk Metode Ackers & Thompson menghasilkan nilai 0,858. Hasil perhitungan feasibility study menunjukkan bahwa flushing yang dilakukan Waduk Mrica pada tahun tertinjau belum dapat dikategorikan layak dikarenakan kriteria Sediment Balance Ratio with Full Drawdown tidak terpenuhi. Penelusuran waduk menunjukkan bahwa adanya konsistensi nilai head loss coefficient dengan range nilai 3,98 sampai dengan 4,14 pada penggelontoran sedimen di Waduk Mrica. Sehingga dapat disimpulkan bahwa flushing dapat mencapai feasible dan efektif bila dilakukan pada saat inflow mulai naik, durasi melebihi 13 jam, dan debit flushing mencapai 280 m3/s.
Copyrights © 2021