Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah
Vol. 10 No. 1 (2022)

STUDI SEJARAH PURA GUNUNG PAYUNG SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA

I Wayan Surya Eka Saputra (Prodi Pendidikan Sejarah Jurusan Sejarah, Sosiologi, dan Perpustakaan Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha)
I Made Pageh (Prodi Pendidikan Sejarah Jurusan Sejarah, Sosiologi, dan Perpustakaan Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha)
I Wayan Putra Yasa (Prodi Pendidikan Sejarah Jurusan Sejarah, Sosiologi, dan Perpustakaan Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha)



Article Info

Publish Date
30 Apr 2022

Abstract

Abstrak Pura memiliki potensi sumber daya yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji studi sejarah pura Gunung Payung sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Data-data pada penelitian ini dikumpulkan secara kualitatif dan disajikan dalam bentuk deskriptif. Penelitian ini di laksanakan di Desa Kutuh, Kuta Selatan, Badung, Bali. Subjek dalam penelitian ini dipilih dengan teknik purposive sampling. Seorang guru sejarah dan dua orang siswa dari SMA Negeri 1 Kuta Selatan dipilih sebagai sampel dari penelitian ini Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka dan dokumen. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pura gunung payung dibangun berdasarkan konsep filosofis dan keagamaan yaitu Tri Hita Karana, Panca Maha Bhuta, Dewata Nawa Sanga. Selain itu, pura ini memiliki empat fungsi, yaitu fungsi religius sebagai tempat pemujaan/persembahyangan umat Hindu, fungsi sosial sebagai tempat untuk mempersatu segala, fungsi budaya sebagai tempat pementasan kesenian seperti seni suara, seni tari, dan seni tabuh, dan fungsi pendidikan sebagai tempat belajar nonformal dalam bidang keagamaan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keberadaan pura Gunung Payung sehingga kesucian dan kelestariannya terjaga dan dapat digunakan sebagai sumber belajar sejarah.AbstractTemples have potential resources that can be used as a source of learning history. This study aims to examine the study of the history of the Gunung Payung temple as a source of learning history in high school. The data in this study were collected qualitatively and presented in descriptive form. This research was conducted in Kutuh Village, South Kuta, Badung, Bali. The subjects in this study were selected by purposive sampling technique. A history teacher and two students from SMA Negeri 1 Kuta Selatan were selected as samples for this study. The instruments used to collect data were observation, interviews, and literature and document studies. The results of this study found that Gunung Umbrella Temple was built based on philosophical and religious concepts, namely Tri Hita Karana, Panca Maha Bhuta, Dewata Nawa Sanga. In addition, this temple has four functions, namely a religious function as a place of worship for Hindus, a social function as a place to unite everything, a cultural function as a place for performing arts such as sound art, dance, and percussion arts, and an educational function as a place for non-formal learning in the field of religion. This research is expected to provide information about the existence of the Gunung Payung temple so that its sanctity and sustainability are maintained and can be used as a source of learning history.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

JJPS

Publisher

Subject

Humanities Education

Description

Widya Winayata: Jurnal Jurusan Pendidikan Sejarah is a scientific journal published by the Department of History Education, Faculty of Law and Social Sciences, Universitas Pendidikan Ganesha. This journal aims to accommodate articles of research results and results of community service in education ...