Socrates (469-399 SM) dan Suhrawardi (m. 1191 M) hidup di dua dunia yang sangat berbeda, baik secara waktu, tempat, budaya maupun kepercayaan yang ada disekitar mereka. Perbedaan itu iuga mempunyai konsekuensi pada perbedaan hidup dan pemikiran mereka. Walaupun demikian, anehnya, mereka mempunyai kesamaan. Kesamaan mereka adalah pada upaya mereka untuk menyingkap hakekat sesuatu. Sedangkan kesamaan yang lain adalah bahwa hidup mereka sama-sama berakhir secara tragis. Socrates yang tidak pemah menulis apapun, terkenal dengan metode dealektikanya. Dialektika Socrates, sebagai upaya investigasi kritis, adalah sarana untuk menjangkau hakekat sesuatu di luar kepercayaan umum saat itu. Dengan dialektika, socrates berusaha untuk melawan hegemoni kaum agamawan dan masyarakat Athena saat itu yang acuh dengan kebenaran. Dengan mengenalkan penalaran induktil, Socrates mencoba menyingkap hakekat universal tentang Tuhary tentang keadilan dll. Suhrawardi, di pihak lain, mempunyai tujuan yang sama dengan socrates, tapi dengan metode yang berbeda. Misteri tentang perbedaan dalam kesamaan inilah yang akan disingkap dalam artikel ini.
Copyrights © 2002