Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tumbuhan obat yang paling banyak digunakan. Masyarakat Indonesia memanfaatkan tumbuhan obat secara tradisional karena karena efek samping lebih kecil dari obat yang dibuat secara sintesis. Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional adalah Amaranthus spinosus Linn. atau yang lebih dikenal dengan bayam duri yang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, glikosida, steroid, terpenoid, lipid, saponin, betalain, B sitosterol, stigmasterol, asam linoleat, amaranthosida, amarisin. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang bersifat patogen sehingga berbahaya bagi manusia. Salah satu spesies bakteri penyebab penyakit pada manusia adalah Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat menyebabkan bisul, radang di bawah kulit dan berbagai infeksi kulit lain seperti impetigo dan pemfigus (infeksi anak-anak yang baru lahir) serta infeksi pada luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Aktivitas Antibakteri Daun Bayam Duri (Amaranthus spinosus Linn) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan perlakuan 10%, 20%, 40%, 80% b/v, kontrol positif, dan kontrol positif. setiap perlakuan terdiri atas 4 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter zona hambat Ekstrak Daun Bayam Duri terhadap Staphylococcus aureus pada pada masing-masing perlakuan 10% (3.2 mm); 20% (3.4 mm); 40% (3.7 mm); 80% (3.8 mm). sedangkan pada kontrol positif Amoxicillin (19 mm) dan kontrol negatif tidak memiliki zona hambat. semakin tinggi kosentrasi Daun Bayam Duri maka semakin besar pula daya hambatnya. Kesimpulannya Ekstrak Etanol Daun Bayam Duri (Amaranthus spinosus Linn) dengan kosentrasi 10%, 20%, 40% dan 80% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Copyrights © 2020