INTEKNA
Vol 14 No 1 (2014)

ALTERNATIF PENGGUNAAN BATU KORAL UNTUK BETON DENGAN KUAT TEKAN fc’ 30 MPa

Muhammad Humaidi (Politeknik Negeri Banjarmasin)
Khairil Yanuar (Politeknik Negeri Banjarmasin)



Article Info

Publish Date
27 Feb 2015

Abstract

Kondisi geografi, geologi dan iklim tropis Indonesia yang sebagian besar terkena jalur pegununganberapi, pantai dan aliran sungai sangat kaya dengan jenis material batuan a-lam(Mulyono, 2003). Batu koral merupakan batuan alam yang mudah didapat terutama padadaerah yang mempunyai aliran sungai dari pegunungan. Pemanfaatan batu koral sebagaiagragat kasar pada beton mutu tinggi belum lazim dilakukan. Hal ini karena batu koralyang bentuk permukaannya halus dianggap mengurangi kekuatan beton karena le-katanantara mortar dan permukaan batu koral menjadi berkurang, padahal batu koralmempunyai harga yang relative murah karena bisa langsung digunakan tanpa perlu dipecahlebih dahulu seperti batu gunung/split. Batu pecah dijual sekitar Rp. 250.000,00 perm3 sedangkan batu koral Rp. 180.000,0 s/d 195.000,00 per m3 tergantung kondisi cuacadan jarak pengiriman.Di daerah Kalimantan Selatan ada beberapa sumber batu koral yang umum dikenal sebagaipenghasil batu koral yaitu: Desa Padang Batung, Desa Birayang, dan Desa AwangBangkal. Dengan bisa di manfaatkannya batu koral sebagai bahan material beton kuattekan fc’ 30 MPa, maka pembangunan konstruksi yang menggunakan beton fc’ 30 MPaakan lebih ekonomis. Oleh karena itu perlu dicari batu koral yang mempunyai karakte-ristikyang terbaik dan komposisi bahan pembuat beton yang tepat agar didapatkan be-tondengan kuat tekan 30 MPa.Dari ke tiga sumber tersebut perlu diteliti karakteristik batu koralnya yaitu sifat mekanis dansifat fisik. Batu koral yang mempunyai karakteristik yang baik dijadikan acuan untukperencanaan komposisi beton (Job Mix Design). Dibuatkan minimal tiga variasi kom-posisiuntuk mendapatkan beton dengan kuat tekan 30 MPa. Kemudian dibuat benda uji silinderdengan ukuran diameter 150mm dan tinggi 300 mm dengan masing-masing 30 buahbenda uji setiap komposisi. Pengujian dilakukan pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari.Seluruh metode pengujian mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI).Dari hasil pengujian didapat walaupun tiap koral mempunyai kelebihan dan kelemahansendiri, namun Koral Padang Batung mempunyai keunggulan pada kekerasan/keausandan berat jenis SSD sehingga dianggap sebagai koral yang mempunyai karakterisitikterbaik diantara tiga koral yang diuji. Hasil uji tekan beton menunjukkan bahwa variasiproporsi dengan kuat tekan rencana 32 MPa memenuhi syarat untuk beton dengan kuattekan fc’ 30 MPa. Dari hasil tersebut dapat disarankan bila menngunakan Koral PadangBatung dan Pasir Barito untuk beton dengan kuat tekan fc’30 MPa agar menggunakanproporsi campuran beton dengan kuat tekan rencana fc’ 32 MPa.

Copyrights © 2014