Demam tifoid merupakan salah satu penyakit yang menjangkit masyarakat Indonesia dengan 500 kasus per 100.000 penduduk dengan angka kematian mencapai 5%. Pengobatan utama demam tifoid adalah menggunakan berbagai macam antibiotik. Namun masyarakat Indonesia cenderung lebih memilih pengobatan alternatif atau tradisional. Salah satu obat tradisional demam tifoid adalah ekstrak cacing (Lumbricus rubellus) yang mempunyai kandungan protein sampai 71%. Kandungan protein sangat tergantung pada proses produksinya. Untuk itu diperlukan metode preparasi dan analisis untuk menentukan kadar protein yang bisa digunakan untuk menjamin mutu produk ekstrak cacing. Metode preparasi yang optimum adalah dengan pemanasan pada temperatur 50°C selama 5 menit kemudian dianalisis kadar proteinnya dengan metode Lowry menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 650,8 nm. Metode linier, akurat dan teliti dengan batas deteksi sebesar 0,18 mg/mL dan batas kuantifikasi sebesar 0,58 mg/mL. Kata Kunci: Protein, Cacing Tanah, Spektrofotometri, Metode Lowry Typhoid fever is a disease that affects Indonesian people with 500 cases per 100,000 population with a mortality rate of 5%. The main treatment for typhoid fever is the use of various antibiotics. However, Indonesian people prefer to use alternative or traditional medicine. One of the traditional medicines for typhoid fever is earthworm (Lumbricus rubellus) extract which has a protein content of up to 71%. Protein content is highly dependent on the production process. For this reason, preparation and analysis methods are needed to determine protein levels that can be used to guarantee the quality of the worm extract products. The optimum preparation method is by heating at 50°C for 5 minutes and then the protein is analyzed using the Lowry's method using a UV-Vis spectrophotometer at wavelength of 650.8 nm. The method is linear, accurat and presice with detection limit of 0.18 mg/mL and quantification limit of 0.58 mg/mL.
Copyrights © 2022