Demokrasi dan hak asasi manusia (HAM) di ASEAN memiliki banyak wajah karena adanya perbedaan penafsiran dan lemahnya penerapan di lapangan. Beragamnya penafsiran mengenai demokrasi dan HAM disebabkan oleh beragamnya sistem politik pemerintahan di Asia Tenggara. Penegakan dan penghormatan terhadap HAM menjadi pekerjaan rumah yang terus mendapat sorotan internasional, baik di negara anggota yang demokratis maupun tidak. Tulisan ini menyoroti perbedaan antara kesepakatan di tingkat ASEAN yang mendorong demokrasi dan HAM serta pelanggaran di level domestik yang masih terjadi. Penulis buku berpendapat bahwa pengakuan atau legitimasi dari komunitas internasional penting agar ASEAN dapat menjadi bagian dari komunitas global. Selain itu, pemimpin kawasan memiliki kekuasaan dalam mendefinisikan nilai-nilai demokrasi dan ham menurut versinya. Bagaimanapun, tantangan ke depan bagi ASEAN yaitu bagaimana demokrasi dan HAM dapat fokus pada rakyat, dan bukan hanya sekedar retorika.Kata Kunci: ASEAN, demokrasi, legitimasi, retorika, hak
Copyrights © 2021