Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Vol 31, No 4 (2013):

KEAWETAN LIMA PULUH JENIS KAYU TERHADAP UJI KUBURAN DAN UJI DI LAUT

Muslich, Mohammad ( Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan, Jl. Gunung Batu No.5 Bogor Tlp/Fax: 8633378/8633413)
Rulliaty, Sri ( Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan, Jl. Gunung Batu No.5 Bogor Tlp/Fax: 8633378/8633413)



Article Info

Publish Date
01 Dec 2013

Abstract

Lima puluh jenis kayu yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia untuk diuji sifat ketahanannya terhadap uji kuburan dan di laut. Contoh uji kayu berukuran 60x5x5 cm dipasang di digunakan dalam uji kuburan. Contoh uji lain berukuran 30x5x2,5 cm dipasang di perairan Pulau Rambut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan alami kayu pada uji kuburan berbeda dengan ketahanan kayu yang diuji di laut. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dari 50 jenis kayu tersebut tidak ada satupun yang tahan terhadap serangan rayap. Empat puluh tujuh jenis kayu (94%) mendapat serangan rayap. Sementara, satu jenis yaitu Blumeodendron tundifoliu diserang oleh jamur dan lima jenis lainnya yaitu Erythrina fusca, Litsea roxburghii, Myristica subaculata, Stercularia oblongatadan Trichodenia philippinensis diserang oleh kombinasi rayap dan jamur. Keenam jenis kayu tersebut termasuk dalam kategori kelas awet V. Hasil pengujian kuburan menunjukkan bahwa 28 jenis (56%) termasuk kelas awet V, 15 jenis (30%) kelas awet IV, dan 7 jenis (14%) kelas III. Sedangkan hasil pengujian di laut menunjukkan bahwa sebagian besar contoh uji diserang oleh penggerek kayu di laut. Tiga puluh dua jenis kayu (64%) termasuk kelas awet V, 12 jenis (24%) kelas awet IV, 4 jenis (8%) kelas awet III. Sisanya dua jenis (4%) termasuk kelas awet II, yaitu Azadirachta indica dan Parinari corymbosa. Penggerek yang menyerang contoh uji yaitu Martesia striata dari famili Pholadidae; Teredo bartschi, Dicyathifer manni, dan Bankia ceba dari famili Teredinidae.

Copyrights © 2013