Pengendalian nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor demam berdarah dengue (DBD) dapat dilakukan dengan penggunaan ovitrap yang dimodifikasi menjadi lethal ovitrap. Penambahan zat atraktan pada ovitrap dapat menarik lebih banyak nyamuk untuk datang ke perangkap yang dipasang dan mencegah nyamuk bertelur di tempat lain. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sifat atraktan, persentase jumlah telur menetas dan mortalitas larva pada lethal ovitrap yang diberi tambahan dua jenis atraktan. Aktraktan yang digunakan adalah bahan hasil fermentasi yaitu tape ketan (Oryza sativa L var forma glutinosa) dan tape singkong (Manihot utillisima) yang juga memiliki potensi sebagai larvasida. Jenis penelitian adalah eksperimen dengan static group comparison. Sampel yang digunakan adalah nyamuk Aedes aegypti yang diperoleh dari hasil rearing telur nyamuk yang diperoleh dari Litbangkes Pangandaran. Larutan tape ketan dan tape singkong yang dibuat dalam berbagai konsentrasi melalui uji pendahuluan. Hasil penelitian menyatakan tape ketan memiliki sifat atraktan lebih tinggi dari tape singkong, semakin tinggi konsentrasi semakin tinggi jumlah telur yang tidak menetas. Kematian larva minimal 50% (LC50) pada ekstrak tape ketan 34.024% dengan rentang pada derajat kepercayaan 95% antara 33.194% sampai 35.938%. dan tape singkong sebesar 26.089% dengan rentang pada derajat kepercayaan 95% antara 21.394% sampai 29.293%. Direkomendasikan untuk studi lebih lanjut terhadap kandungan zat aktif pada bahan hasil fermentasinya dan aplikasi di lapangan sebagai upaya pengendalian vektor demam berdarah.
Copyrights © 2022