Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kawasan rawan resiko bencana gempabumi di Propinsi NTB menggunakan metode PSHA untuk mendapatkan peta probabilitas peak ground acceleration secara periodik berdasarkan data gempa terbaru di zona megathrust dan zona background sebagai salah satu upaya mitigasi bencana gempabumi. Penelitian ini didasarkan pada data kejadian gempabumi di Propinsi NTB dan sekitarnya selama 116 tahun yang diolah menggunakan software Ez-Frisk 7.52. Kerangka kerja menggunakan metode PSHA dimulai dari tahapan pengumpulan data gempabumi selama 116 tahun pada koordinat -6,33° LS sampai -11,33° LS dan 112,45° BT sampai 119,83°BT diperoleh dari katalog gempabumi USGS, ISC dan ANSS. Selanjutnya melakukan konversi magnitudo kedalam skala magnitudo momen sebelum dilakukan identifikasi gempabumi menggunakan kriteria Gardner dan Knopoof untuk mendapatkan parameter a-b. Penentuan fungsi atenuasi berdasarkan pemodelan sumber gempa yang ditentukan oleh peneliti, yaitu sumber gempa subduksi interface (megathrust) dan sumber gempa subduksi intraslab (deep background). Perhitungan nilai peak ground acceleration menggunakan dasar teori probabilitas total yang telah dikembangkan oleh Cornell. Hasil percepatan spektra akibat sumber gempa subduksi di Propinsi Nusa Tenggara Barat berdasarkan analisis probabilistik berkisar antara 0.04 g – 0.1 g untuk periode ulang 500 tahun, sedangkan untuk periode ulang 2500 tahun adalah 0.08 g – 0.3 g. Untuk sumber gempa shallow background berkisar antara 0.1 g – 0.3 g untuk periode ulang 500 tahun, sedangkan untuk periode ulang 2500 tahun adalah 0.2 g – 0.5 g. Sedangakan untuk sumber gempa deep background berkisar antara 0.2 g – 0.3 g untuk periode ulang 500 tahun, sedangkan untuk periode ulang 2500 tahun adalah 0.3 g – 0.4 g.
Copyrights © 2017