Kemunculan Madia Massa Islam (media cetak) dimulai pada awal abad ke-20, bersamaan dengan lahir dan menyebarnya ide-ide reformasi yang berkembang di Timur Tengah, terutama dari Mesir. Ide-ide tentang reformasi itu setidaknya menyebar melalui dua majalah terkemuka Mesir, Urwatul Wutsqo dan Al Manar. Penyebaran ide ini begitu luas, hingga ke Jawa, dan melahirkan gerakan Jamiâat Khair. Hal tersebut dapat disebut sebagai âlawan dakwahâ yang harus dihadapi dan diubah, agar tidak membawa manusia kepada derajat yang rendah. Lawan dakwah adalah semua bentuk kemungkaran yang berkaitan dengan studi komunikasi seperti pesan atau konten yang berisi kebohongan, manipulasi, fitnah, kekerasan, dan fornografi serta citra dan opini public yang tidak berpihak kepada dakwah. Terlepas dari kemasan atau pun tampilan, keberadaan media massa Islam sebagai media dakwah sedikit banyaknya telah berperan aktif dalam pembentukan karakter bangsa Indonesia. Dan media massa Islam di sini bukan hanya dilakukan oleh orang-orang yang semata-mata memang berhaluan kesana, misalnya pesantren, ulama, dan sebagainya. Namun, kini banyak orang atau lembaga yang tidak terlalu fokus pun banyak yang menerbitkan yang namanya media massa Islam.
Copyrights © 2014