Bentonit merupakan material alam yang memiliki kecenderungan yang tinggi membentuk koloid, ukuran partikelnya yang dapat membesar sampai beberapa kali lipat jika terkontak dengan air dan membentuk suspensi, akan menimbulkan kesulitan dalam proses pemisahannya dari fasa cair setelah proses adsorpsi. Salah satu upaya untuk mengatasi kelemahan tersebut ialah dengan melakukan modifikasi bentonit menggunakan magnetit (Fe3O4), yang akan mengakibatkan adanya sifat kemagnetan pada material tersebut. Sifat kemagnetan ini diharapkan memudahkan pemisahan partikel–partikel bentonit termodifikasi setelah proses adsorpsi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat menggunakan medan magnet eksternal. Dalam studi ini dikaji sifat kemagnetan bentonit termagnetisasi menggunakan instrumen VSM (Vibrating Sample Magnetometer) dan dikaji luas permukaan bentonit teraktivasi dan bentonit termagnetisasi menggunakan SSA (Surface Sorption Analyzer) berdasarkan persamaan BET.Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis VSM memberikan nilai Ms pada Fe3O4 murni lebih besar (64 emu/g) dibandingkan bentonit termagnetisasi (11 emu/g). Berdasarkan data analisis SSA diperoleh bahwa sampel bentonit termagnetisasi memiliki luas permukaan spesifik yang lebih kecil bila dibandingkan dengan bentonit teraktivasi, yaitu masing-masing sebesar 222 dan 138 m2/g.
Copyrights © 2021