Tandan Kosong Kelapa Sawit saat ini dibuang secara langsung ke kebun sawit atau diolah lebih lanjut menjadi kompos. Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) yang berada di kebun membutuhkan waktu penguraian yang lama, sedangkan jika diolah labih lanjut menjadi kompos diperlukan biaya yang tinggi. Alternatif lain pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit adalah mengolahnya menjadi kain. Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi proses pretreatment serat TKKS paling baik dan membandingkan karakteristik kain tenun dan nirtenun dari serat TKKS setelah proses pretreatment. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap dan Duncan Multiple Range Test untuk mengetahui tingkat kecerahan serat tandan kosong kelapa sawit setelah diberi perlakuan delignifikasidan bleaching menggunakan NaOH dan KOH pada konsentrasi 0,5; 1; dan 1,5%, serta H2O2 pada konsentrasi 4, 8, dan 12% . Hasil analisis Duncan Multiple Range Test menunjukkan bahwa perlakuan terbaik delignifikasi dan bleaching adalah A3, yaitu pretreatment dengan 1,5% NaOH selama 3 jam dan 12% H2O2 selama 1,5 jam pada suhu 85– 95°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tarik kain tenun serat TKKS adalah 18,73 ± 2,06 kgf dan mulur 83,87 ± 5,52%, sedangkan kuat tarik kain nirtenun berkisar antara 1,21 - 4,59 kgf dan mulur berkisar antara 5,12 - 13,20%.
Copyrights © 2022