Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh pemberian obat simvastatin, rosuvastatin dan fenofibrat terhadap kadar glukosa, insulin darah puasa dan nilai HOMA-IR terhadap tikus betina dislipidemia yang diinduksi kontrasepsi oral dan pakan lemak. Penelitian menggunakan 30 ekor tikus betina yang dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan. Kelompok satu diberi pil kontrasepsi (PK) (1,5µg levonorgestrel, 0,3µg estradiol), kelompok dua diberi diet lemak (DL) (kuning telur 2ml/200gBB), kelompok tiga diberi PK+DL, kelompok empat diberi PK+DL dan terapi simvastatin (0,21 mg/kgBB), kelompok lima diberi PK+DL dan terapi rosuvastatin (0,5 mg/kgBB), serta kelompok enam diberi PK+DL dan terapi fenofibrat (8,2 mg/kgBB). Perlakuan PK dan DL berlangsung selama 60 hari, dimana terapi diberikan mulai hari ke-30 hingga ke-60. Hasil yang diperoleh menunjukkan pemberian masing-masing PK dan DL dapat meningkatkan GDP setelah 30 hari, walaupun tidak mencapai nilai signifikan. Terapi simvastatin dan rosuvastatin dan fenofibrat selama 30 hari terakhir (hari ke-30-60) dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa (GDP) sebesar 28,17%, 45,08% dan 46,12%, namun hanya simvastatin dan rosuvastatin yang mencapai nilai signifikan. (p<0,05) Penurunan kadar insulin darah puasa paling besar pada pemberian rosuvastatin (20,64%) namun secara statistik tidak mencapai nilai signifikan. Peningkatan resistensi insulin (HOMA-IR) terlihat setelah 30 hari menggunakan pil kontrasepsi dan diet tinggi lemak. Tetapi kemudian menurun dengan pemberian simvastatin, rosuvastatin dan fenofibrat, namun hanya fenofibrat yang mencapai nilai signifikan (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan simvastatin, rosuvastatin dan fenofibrat dapat menurunkan kada gula darah puasa, namun berdasarkan nilai HOMA-IR, hanya fenofibrat yang dapat menurunkan resiko resistensi insulin pada tikus betina dislipidemia yang diinduksi pil kontrasepsi dan diet tinggi lemak.
Copyrights © 2022