Dismenore merupakan salah satu gangguan terkait menstruasi yang paling sering ditemukan pada remaja dan dewasa muda dengan prevalensi kejadian yang tinggi. Tingkat keparahan dismenore berhubungan langsung dengan panjang dan volume darah selama menstruasi. Keadaan dismenore akan menyebabkan beberapa wanita merasakan ketidaknyamanan dan terganggu saat melakukan aktivitas. Penggunaan Relaksasi Napas Dalam dilakukan untuk mengatasi dismenore dengan tujuan untuk mencegah penggunaan analgetik yang bila digunakan dalam jangka panjang akan memberikan efek samping. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Relaksasi Napas Dalam terhadap penurunan nyeri haid (dismenore). Metode penelitian merupakan penelitian Kuantitatif dengan menggunakan rancanganpenelitian Quasy Eksperiment with Control Group (Penelitian Eksperimen Semu) pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana yang terbagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan setiap kelompok berjumlah 27 responden. Pengambilan sampel mengunakan teknik purposive sampling. Relaksasi Napas Dalam diberikan pada kelompok perlakuan pada saat hari pertama haid dan dilakukan selama 3 bulan dengan durasi pemberian relaksasi adalah selama 15 menit. Mengunakan Numeric Rating Scale untuk pengukuran derajat nyeri haid sebelum dan sesudah perlakuan dan dilanjutkan dengan analisis data menggunakan Wilcoxon Test dan Mann Whitney Test. Hasil penelitian terdapat perbedaan yang bermakna pada kelompok perlakuan setiap bulannya yang ditunjukkan oleh hasil analisis Wilcoxon Test dengan nilai p=0,000 (p<0,05). Dengan demikian Relaksasi Napas Dalam akan berpengaruh terhadap penurunan nyeri haid (dismenore) yang dialami oleh responden. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat pengaruh yang bermakna dilakukannya Relaksasi Napas Dalam terhadap penurunan nyeri haid (dismenore) pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana.
Copyrights © 2022