Gorga : Jurnal Seni Rupa
Vol 11, No 1 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa

STUDI TENTANG PEWARNAAN ALAM BATIK STUDI KASUS DI RUMAH BATIK KRINOK KECAMATAN RANTAU PANDAN KABUPATEN MUARA BUNGO JAMBI

Euis Yuliana (Universitas Negeri Padang)
Adriani Adriani (Universitas Negeri Padang)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2022

Abstract

This research is about natural coloring in batik at Krinok Batik House, Muara Bungo Regency. The advantages of natural dyes lie in the results of soft colors and are environmentally friendly. Each natural material produces a different color with the color direction determined by the mordant used. Krinok batik house uses natural materials in the form of leaves behind the wind, tingi bark, and tegeran wood. The purpose of the study was to describe natural color materials, techniques for making natural color extracts, batik coloring techniques with natural dyes, the results of natural batik colors at the Krinok batik house, Muara Bungo Regency. This research method is qualitative. The types of data are primary and secondary. The informant, the owner and craftsman of the Krinok Batik House, found 7 people. Data was collected by using observation, interview, and documentation techniques. The data analysis technique was carried out with an interactive model related to the problems of data collection, data reduction, data presentation and conclusions. The results of the study are natural materials that the authors examine there are 3 types including tegeran wood, sebalik wind leaves, and tingi bark. Previously, no one had researched the leaves behind the wind as a natural dye for batik. The process of extracting color by preparing tools and materials, weighing natural ingredients, then adding soda ash which serves to sharpen the color during the manufacturing process. Then the filter material and the dyeing process of the cloth are soaked in TRO first, then with natural dyes, then fixed with whiting. The color results produced by the leaf extract of Sebalik Angin: Light Golden Yellow, Paris Daisy Yellow tegeran wood, Sandy Brown high bark.Keywords: natural coloring, batik, krinok batik. AbstrakPenelitian ini tentang pewarnaan alam pada batik, di Rumah Batik Krinok Kabupaten Muara Bungo. Kelebihan pewarna alam terletak pada hasil warna lembut serta ramah lingkungan. Setiap bahan alam menghasilkan warna yang berbeda dengan arah warna ditentukan oleh mordan yang digunakan. Rumah batik krinok menggunakan bahan alam berupa daun sebalik angin, kulit kayu tingi, dan kayu tegeran. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan bahan warna alam, teknik pembuatan ekstrak warna alam, teknik pewarnaan batik dengan pewarna alam, hasil warna alam batik di rumah batik Krinok Kabupaten Muara Bungo. Metode penelitian ini kualitatif. Jenis datanya adalah primer dan sekunder. Informan ialah pemilik dan pengrajin Rumah Batik Krinok berjumlah 7 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan Teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan model interaktif yang berkaitan dengan permasalahan meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian yaitu bahan alam yang penulis teliti ada 3 jenis diantaranya kayu tegeran, daun sebalik angin, dan kulit kayu tingi. Sebelumnya belum ada yang meneliti daun sebalik angin sebagai pewarna alam batik. Proses ekstrak warna dengan cara menyiapkan alat dan bahan, menimbang bahan alam, kemudian ditambahkan soda abu yang berfungsi untuk mempertajam warna saat proses pembuatan. Lalu bahan direbus disaring dan didinginkan. Proses pencelupan kain direndam TRO lebih dahulu, kemudian dengan zat warna alam, selanjutnya difiksasi dengan kapur sirih. Hasil warna yang dihasilkan ekstrak daun sebalik angin : Light Golden Yellow, kayu tegeran Paris Daisy Yellow, kulit kayu tingi Sandy Brown.Kata Kunci: pewarnaan alam, batik, batik krinok. Authors:Euis Yuliana: Universitas Negeri PadangAdriani: Universitas Negeri Padang References:Andriani, R., Adriani, A., & Novrita, S. Z. (2016). Perbedaan Mordan Asam Jawa (Tamarindus Indica Linn) Dan Jeruk Purut (Citrus Histrix) Terhadap Hasil Pencelupan Ekstrak Buah Senduduk (Melastoma Candidium D. Don) Pada Bahan Sutra. Journal of Home Economics and Tourism, 12(2), 68-85. https://media.neliti.com/media/publications/71872-ID-none.pdfDewi S. I. M. Ardana, M & Rijai L. (2016). Kandungan Metabolite Sekunder dan Uji Aktivitas Daun Pila-Pila (Mallotus Paniculatus) In Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 20(4), 344-350. https://prosiding.farmasi.unmul.ac.id/index.php/mpc/article/view/203Fakhrikun. (2018).  Kearifan Lokal Motif Batik Semarang Sebagai Ide Dasar Model Kreatif Desain Kaus Digital Printing. Teknobuga: Jurnal Teknologi Busana dan Boga, 6(1). 16-34. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/teknobuga/article/view/16669Farida, R., & Nisa, F. C. (2014). Ekstraksi Antosianin Limbah Kulit Manggis Metode Microwave Assisted Extraction (Lama Ekstraksi Dan Rasio Bahan: Pelarut). Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(2),362-373. https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/152/161Fitriana, L., & Adriani, A. (2019). Perbedaan Hasil Pencelupan Bahan Linen Dan Katun Pada Zat Warna Alam Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao L.) Dengan Mordan Air Kelapa. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 155-159. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/view/12981Sugiono. (2020). Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif, Kuantitaif R&D dan penelitian pendidikan. Bandung: Alfabet.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

gorga

Publisher

Subject

Arts Education

Description

Gorga : Jurnal Seni Rupa terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi tulisan/artikel hasil pemikiran, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ditulis oleh para pakar, ilmuwan, praktisi (seniman), dan pengkaji dalam disiplin ilmu kependidikan, kajian seni, desain, ...