Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Coalition (Koalisi) yang merupakan dimensi bagian dari Teory Discourse Communication Networking yang di gunakan untuk menganalisis Jaringan Implementasi Program Keluarga Harapan di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, dokumentasi dan observasi. Data dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian data pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa interaksi sosial aktor yang berkepentingan dalam proses penjaringan dan penentuan pelaksaanaan Program Keluarga Harapan pembentukan koalisi tidak menunjukkan adanya keadaan yang berbeda. Pada sebagian koalisi, interaksi sosial aktor lebih didominasi sumber daya manusia yang ditugaskan langsung oleh Kementerian Sosial. Hal tersebut dibuktikan pada pelaksanaan kebijakan Program Keluarga Harapan yang diusung koalisi langsung dari Kementerian Sosial. Namun koalisi yang terjadi menunjukkan interaksi sosial antar aktor yang seimbang dan dinamik. Aktor yang berkepentingan di anatar instansi sedikit cenderung ideologis. Sebaliknya aktor yang berpartisipasi langsung ke masyarakat cenderung pragmatik. Dalam konteks ini, kesamaan ideologi pada koalisi sumber daya manusia Program Keluarga Harapan tidak menjamin pembentukan koalisi berangkat dari motivasi yang sama. Namun, pada koalisi aktor yang berpartispasi langsung terlibat dilapangan yang secara ideologi berbeda, justru didorong motivasi yang sama. Dari penelitian ini juga, dapat ditemukan konsep baru berupa pola interaksi sosial yang berbeda antara aktor yang berkepetingan dan aktor yang berpartisipasi langsung ke masyarakat, yaitu interaksi internal, eksternal dan interaksi sosial eksternal-internal.
Copyrights © 2022