Abstrak— RSA (Rivest Shamir Adleman) merupakan algoritma asimetris yang paling banyak digunakan dalam kriptografi. Dalam beberapa penelitian menyebutkan bahwa proses RSA memakan waktu yang cukup lama. Untuk mempercepat waktu proses dari RSA dilakukan penambahan suatu algoritma CRT (Chinese Remainder Theorem) untuk mengurangi perhitungan aritmatika modular dengan modulus besar dalam RSA yang disebut RSA-CRT. Dalam penelitian ini penulis akan membandingkan dua algoritma asimetris yaitu RSA (Rivest Shamir Adleman) dengan modifkasi RSA yaitu RSA-CRT (Rivest Shamir Adleman-Chinese Remainder Theorem) pada data teks berukuran besar dari segi efisiensi waktu. Algoritma RSA dan RSA-CRT digunakan untuk mengenkripsi dan mendekripsi suatu data teks berukuran 5 mb, 10 mb, 15 mb dan 20 mb untuk dibandingkan efisiensi waktu atau segi kecepatan prosesnya. Hasil pengujian waktu dari penilitian ini menunjukkan bahwa nilai waktu dari proses enkripsi antara algoritma RSA dan RSA-CRT tergolong sama sebab kunci publik yang digunakan rumusnya memang sama. Sedangkan dari proses dekripsi menunjukkan bahwa algoritma RSA-CRT lebih cepat dari pada algoritma RSA biasa. Dari pengujian kecocokan kunci menunjukkan bahwa kunci yang bangkitkan dan digunakan untuk proses enkripsi dekripsi harus berpasangan antara kunci publik dan kunci privatnya. Hasil pengujian ukuran file dari proses enkripsi mengalami kenaikan dengan rata-rata 42.757 kb, sedangkan dari proses dekripsi berkurang dengan rata-rata 0,007 kb dikarenakan terdapat karakter yang tidak dikenali sistem yaitu simbol bullets list yang mengakibatkan file tidak dapat kembali 100% seperti semula. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam proses dekripsi suatu data teks berukuran besar algoritma RSA- CRT memiliki efisiensi waktu 50% dibandingkan dengan algoritma RSA biasa.Kata Kunci— Algoritma Elgamal, Kriptografi, Enkripsi, Dekripsi, Gambar Warna.
Copyrights © 2020