Pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG) merupakan teknik pengelasan dengan menggunakan Argon dan Helium sebagai gas pelindung, serta nyala busur listrik yang berasal dari elektroda Tungsten dengan benda kerja. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sifat fisik dan mekanik suatu bahan setelah proses pengelasan. Pada penelitian ini, berfokus pada pengaruh variasi diameter elektroda dan kecepatan las terhadap sifat mekanik dan struktur makro baja AISI 1050. Proses las dilakukan dengan variasi diameter elektroda 1,6; 2,4; dan 3,2 mm dengan besar arus 100 A, kemudian pengelasan dilakukan bergantian menggunakan variasi diameter elektroda yang telah ditentukan dengan kecepatan pengelasan 1; 1,5; dan 2 mm/s untuk setiap variasi diameter elektroda. Berdasarkan hasil pengujian tarik, nilai kekuatan tarik maksimum tertinggi adalah sebesar 445,3 MPa dengan variasi diameter 3,2 mm dan kecepatan las 2 mm/s. Sedangkan untuk hasil uji kekerasan didapatkan nilai kekerasan tertinggi 41,125 HRC dengan variasi diameter 2,4 mm dan kecepatan las 2 mm/s. Hasil foto struktur makro hasil pengelasan menunjukkan bahwa semakin besar diameter elektroda yang digunakan, daerah penetrasi cenderung semakin dalam dan lebar. Sedangkan ketika kecepatan las semakin tinggi, maka daerah penetrasi yang dihasilkan semakin dangkal.
Copyrights © 2021