Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial
Vol. 3 No. 1 (2022): Nirwasita

Negarakertagama : Kisah Keagungan Kerajaan Majapahit

Dewa Made Alit (Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia)
I Nyoman Bayu Pramartha (Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia)
Gabriel Sandri Susanto Lewa (Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia)
I Made Darmada (Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia)
Ida Ayu Putu Sri Udiyani (Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia)



Article Info

Publish Date
05 Apr 2022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa Prapanca menggubah Negarakertagama dalam bentuk puja sastra dan bagaimana puja sastra tersebut tersurat dalam Negarakertagama. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah, sehingga akan mengikuti prosedur kerja sejarah yakni heuristic, kritik, interpretasi dan historiografi. Data dikumpulkan mealui studi pustaka. Sumber data yang utama dalam penelitian ini adalah Negarakertagama yang telah diterjemahkan oleh Slamet Mulyana yang termuat dalam Negarakertagama dan tafsir Sejarahnya ditambah dengan sumber sumber lain yang relevan. Data yang sudah terkumpul kemudian dikritik dengan kritik ekstern dan intern untuk mendapatkan fakta. Fakta kemudian diinterpretasikan, dihubung-hubungkan satu dengan yang lainnya yang kemudian dituangkan dalam bentuk cerita sejarah. Hasil analisis data menunjukan bahwa masyarakat Majapahit terstruktur dalam empat kasta atau sering juga disebut catur warna yakni brahmana, kesatria, wesya dan sudra. Prapanca masuk dalam golongan brahmana. Kaum brahmana bertugas dalam bidang keagamaan, pujangga yang juga masuk elite agama bertugas menyusun sastra yang ditujukan untuk menambah keagungan raja, kejayaan raja dan kerajaannya. Negarakertagama merupakan karya sastra dimana sastra merupakan sarana untuk memuja kebesaran seorang raja. Tidak mengherankan bila Prapanca dari awal gubahannya sudah menyampaikan bahwa ada dorongan rasa cinta bakti kepada raja, walaupun menurut Prapanca ia tidak semahir pujangga-pujangga lainnya dalam menggubah kekawin. Bait-bait yang digubah oleh Prapanca penuh dengan pujian di dalamnya tidak ada lagi tempat tanpa pujian akan keagungan, keluhuran, kebesaran, kebijaksanaan, yang ditunjukan oleh sifat-sifat para dewa, istananya, luas wilayah kekuasannya, asal usulnya dan kebaktian rakyat terhadap raja Hayam Wuruk. Bahkan pada bagian akhir Prapanca berharap barang siapa mendengar kisah raja, tak puas hatinya, bertambah baktinya, menjauhkan diri dari tindak durhaka.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

nirwasita

Publisher

Subject

Education Social Sciences

Description

Jurnal Nirwasita dikelola dan diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia yang diterbitkan dua kali setahun pada bulan Maret dan September. Jurnal ini berisi tulisan ilmiah tentang pendidikan sejarah serta kajian sosial ...