Kebutuhan material dalam konstruksi beton semakin meningkat namun persediaan material agregat halus, pasir sungai mulai mengecil sehingga perlu memikirkan alternatif penggunaan pasir pantai untuk pengerjaan konstruksi beton. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik material dan kuat tekan beton. Jumlah benda uji masing-masing 15 buah slinder untuk beton yang menggunakan material dicuci dan tidak dicuci. Perawatan beton dilakukan perendaman umur 3 hari, 7 hari, 28 hari. Hasil pengujian karakteristik agregat halus dari Desa Wolowa Baru Kecamatan Wolowa, kadar lumpur pasir 1,96 %, kadar air pasir 1,40 %, berat volume pasir kondisi lepas 1,40 dan kondisi padat 1,60, berat jenis pasir nyata 3,40, berat jenis pasir dasar kering 2,83, berat jenis pasir kering permukaan 2,90, modulus kehalusan 2,53 serta absorpsi 2,42. Kadar lumpur kerikil 0,19 %, kadar air kerikil 0.73%, berat volume kerikil kondisi lepas 1,42, berat volume kondisi padat 1,60, absorpsi 1,44 %, berat jenis nyata kerikil 1,94, berat jenis kerikil dasar kering 1,89, berat jenis kerikil kering permukaan 1,92 dan modulus kekasaran 8,86. Pada umur 3 hari kuat tekan beton material tidak dicuci sebesar 8,34 Mpa, 7 hari sebesar 12,71 Mpa, dan 28 hari sebesar 18,38 Mpa dan kuat tekan beton material dicuci pada umur 3 hari sebesar 10,19 Mpa, 7 hari sebesar 13,25 Mpa, dan umur 28 hari 19,43 Mpa. Hasil kuat tekan beton 28 hari menunjukan beton menggunakan material tidak dicuci lebih rendah dari beton menggunakan material dicuci. Peningkatan kuat tekan material dicuci sebesar 5,71 % terhadap nilai kuat tekan beton material tidak dicuci.
Copyrights © 2017