<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah lingkungan kerja dan stres kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Aramo Kabupaten Nias Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat asosiatif untuk mendeskripsikan pengaruh masing-masing variabel. Penelitian ini merupakan penelitian populasi yang berjumlah 30 orang pegawai di Kantor Camat Aramo Kabupaten Nias Selatan. Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Uji Asumsi Klasik dan Uji Hipotesis dengan menggunakan Metode analisis data regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1)Lingkungan kerja (X1) berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y) yang ditunjukkan nilai thitung (2,480) > ttabel (1,703) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya variabel lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Aramo Kabupaten Nias Selatan. (2)Stres kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y) yang di tunjukkan dengan nilai thitung (2,053) > ttabel (1,703) dan tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,05, maka keputusannya adalah Ha diterima dan Ho ditolak dengan arti bahwa variabel stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja pegawai di Kantor Camat Aramo Kabupaten Nias Selatan. (3)Lingkungan kerja dan stres kerja berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai dengan nilai Fhitung (52.632) > nilai Ftabel (3,354) pada df numerator 2, df deminator 27 pada α = 5% (0,05). Artinya lingkungan kerja (X1) dan stres kerja (X2) berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai (Y) di Kantor Camat Aramo Kabupaten Nias Selatan. Untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas menjelaskan variabel terikat dapat ditunjukkan dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,796 (79,6%). sisanya 20,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. Untuk meningkatkan kinerja organisasi yang lebih baik, kondisi lingkungan kerja pegawai di kantor Camat Aramo Kabupaten Nias Selatan perlu ditingkatkan agar lebih kondusif, kemudian pimpinan mampu mengatasi stres kerja yang di alami oleh setiap pegawainya akibat keadaan atau aktifitas didalam organisasi, agar pegawai bekerja secara efektif dan efesien.]]>
Copyrights © 2016
