Stunting masih menjadi masalah gizi kronis di Indonesia, sehingga melalui Program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPM) pemerintah menargetkan pada tahun 2025 akan mengurangi 40% jumlah balita pendek. Stunting atau pendek didefinisikan sebagai kondisi gagal tumbuh pada bayi (0- 11 bulan) dan anak balita (12-59 bulan) akibat dari kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan sehingga anak terlalu pendek hal ini berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktifitas dan kemudian menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan sehingga perlu menjadi perhatian sedini mungkin dengan cara peningkatan pengetahuan kepada masyarakat yang mempunyai balita dan ibu hamil. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 05 Januari 2022 Sebelum proses penyuluhan juga melakukan screening kepada masyarakat yang mempunyai balita stunting dengan cara melakukan pengukuran TB, BB dan wawancara oleh orang tua yang dilakukan secara tatap muka. hasil pelaksanaan kegiatan diperoleh bahwa masyarakat dominan kurang pengetahuan tentang stunting dari hasil wawancara dengan beberapa ibu-ibu yang memiliki balita diketahui belum banyak terpapar mengenai stunting, sehingga beberapa dari mereka beranggapan bahwa anak lebih pendek dari usianya adalah faktor genetik. Dari hasil kegiatan dapat disimpulkan Ada pengaruh pemberian penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan pada ibu balita yang dicurigai stunting dan Ibu hamil.diharapkan merumuskan program penanganan balita stunting misalnya pemberian tablet zink pada balita, menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan agar sekolah memberikan materi makanan sehat dan PHBS.
Copyrights © 2022