JURNAL KONFIKS
Vol 9, No 2 (2022): KONFIKS

NADIEM MAKARIM'S IDEOLOGICAL SYMBOLIC BATTLE DOMINATION: NORMAN FAIRCLOUGH'S CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS

Anggi Pratama (IKIP BUDI UTOMO)
SUSANDI SUSANDI (Unknown)
YUNITA ANAS SRIWULANDARI (Unknown)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2022

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fitur lingual kosakata aspek deskripsi dan mode wacana kebahasaan dalam bentuk kekerasan simbolik penggunaan bahasa berdasarkan analisis wacana kritis Norman Fairclough yang terdapat dalam ideologi Nadiem Makarim pada Instagram Live Prilly Latuconsina Bareng Mendikbud Ristek - Nadiem Makarim 31 Maret 2022. Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan deskriptif-kualitatif. Data yang digunakan berupa kutipan transkripsi teks hasil rekaman video dialogis dengan menggunakan teknik pengumpulan data teknik catat, teknik simak bebas libat cakap, dan teknik rekam. Penelitian ini menggunakan tiga tahap teknik analisis data antara lain (1) mereduksi data; (2) menyajikan data; (3) penarikan simpulan dan verifikasi data. Penelitian ini menghasilkan: (1) Proses leksikal terjadi pada kata “Mas Menteri”, “Dana Indonesiana” dan “Kurikulum Merdeka”; (2) Pertarungan simbolik ketiga kata tersebut muncul dalam bentuk kekuatan dalam pemberian nama yang diakui secara resmi (pelabelan), monopoli visi, pemaksaan pandangan dan tindakan, dan pengontrol persepsi; (3) Mode wacana kebahasaan ketiga kata tersebut termasuk dalam persuasif agresif-dogmatis dan derajat kekuatan persuasi, kata “mas menteri” muncul sebanyak 36 kali, kata “dana” muncul sebanyak 22 kali yang merepresentasikan tentang dana anggaran abadi bernama “Dana Indonesiana”, kata “kurikulum” muncul sebanyak 10 kali, kata “merdeka” muncul sebanyak 11 kali, kata-kata tersebut telah memunculkan empat pertarungan simbolik secara leksikal yang mengandung makna eksperiensial dan mengandung makna istilah yang berpotensi memiliki makna tunggal bercorak agresif-dogmatis serta memiliki kekuatan derajat persuasi dalam penggunaan kata.

Copyrights © 2022