Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan beragama. Sikap orang dewasa dalam beragama sangat menonjol jika, kebutuhan akan beragama tertanam dalam dirinya. Kestabilan hidup seseorang dalam beragama dan tingkah laku keagamaan seseorang, bukanlah kestabilan yang statis. Adanya perubahan itu terjadi karena proses pertimbangan pikiran, pengetahuan yang dimiliki dan mungkin karena kondisi yang ada. Tingkah laku keagamaan orang dewasa memiliki perspektif yang luas didasarkan atas nilai-nilai yang dipilihnya. Ketika mengkaji psikologi agama, seseorang dihadapkan pada dua hal yakni “psikologi” dan “agama”. Kedua kata tersebut memiliki pengertian dan penggunaan yang berbeda, meskipun keduanya mempunyai kajian aspek yang sama yaitu aspek batin manusia. Memang, manusia mungkin saja memanipulasi apa yang dialaminya secara kejiwaan, hingga terlihat berbeda dalam sikap dan tingkah lakunya, bahkan mungkin bertentangan dengan keadaan yang sebenarnya. Untuk membahas lebih lanjut mengenai psikologi agama, maka dalam makalah berikut akan diuraikan tentang pengertian, sejarah, metode, dan psikologi agama dalam Islam.
Copyrights © 2018