Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ransum terfermentasi bakteri probiotik lignoselulolitik terhadap penampilan broiler. Penelitian dilaksanakan di Farm Sesetan Fakultas Peternakan Universitas Udayana Denpasar, yang berlangsung dari 25 Mei – 29 Juni 2021. Rancangan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dan empat ulangan. Tiap unit percobaan diisi dengan tiga ekor broiler yang memiliki berat badan homogen berkisar 43,96 g ± 3,02. Kelima perlakuan tersebut adalah broiler yang diberi ransum komersial (RK), broiler yang diberi ransum fermentasi tanpa inokulum bakteri probiotik lignoselulolitik (RF0), broiler yang diberi ransum fermentasi menggunakan inokulum Bacillus subtilis BR4LG sebanyak 5% (RF1), broiler yang diberi ransum fermentasi menggunakan inokulum Bacillus sp. BT3CL sebanyak 5% (RF2), dan broiler yang diberi ransum fermentasi menggunakan inokulum Bacillus sp. BT8XY sebanyak 5% (RF3). Variabel yang diamati yaitu konsumsi ransum, konsumsi air minum, bobot awal dan akhir, pertambahan bobot badan, dan feed convertion ratio. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan RF1, RF2, dan RF3 menghasilkan konsumsi air minum, pertambahan bobot, dan bobot akhir yang nyata (P<0,05) lebih tinggi dibanding RF0. Pada RK menghasilkan konsumsi ransum, konsumsi air minum, pertambahan bobot, dan bobot akhir yang nyata (P<0,05) lebih tinggi dari RF0, RF1, RF2, RF3. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ransum terfementasi bakteri probiotik lignoselulolitik mampu meningkatkan konsumsi air minum, pertambahan bobot, bobot akhir serta memperbaiki FCR broiler dibandingkan dengan pemberian ransum fermentasi tanpa bakteri (RF0), namun peforma ransum terfementasi probiotik lignoselulolitik yang disusun masih belum mampu menyaingi penampilan broiler yang diberi ransum komersial (RK). Kata Kunci: Broiler, Penampilan, Probiotik, Lignoselulolitik
Copyrights © 2022