Analisis situasi diperlukan dalam kegiatan pengembangan kurikulum sebagai dasar menentukan arah kurikulum. Masa pandemi dan pasca-pandemi Covid 19 membawa perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Ide Merdeka Belajar telah digulirkan sebelum pandemi melanda dan mengalami berbagai penyesuaian ketika pandemi berlangsung dan pasca pandemi. Analisis situasi terhadap kebijakan merdeka belajar pada pendidikan menengah dan pendidikan tinggi penting dilakukan khususnya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebagai salah satu Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK). LPTK sebagai lembaga pencetak tenaga pendidik dan kependidikan harus dapat meramu kurikulum yang tidak hanya berorientasi pada mahasiswa dan kebijakan pendidikan tinggi, namun juga harus mempertimbangkan kebutuhan pembelajaran pada tingkat menengah dan dasar sebagai pengguna lulusannya. Pemerintah telah menggulirkan Kurikulum Merdeka Belajar pada tingkat pendidikan menengah. Bagaimana FKIP dapat menyiapkan lulusan yang mampu menjawab tuntutan Kurikulum Merdeka menjadi hal yang penting. Analisis situasi ini dilakukan dengan observasi dan penelusuran literatur terkait isu-isu dalam kurikulum merdeka dan mendapati bahwa kurikulum merdeka menuntut guru menguasai empat kompetensi guru, melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi, memahami dan dapat membimbing siswa mencapai profil pelajar pancasila, dan memiliki kemampuan membimbing siswa merancang proyek. Informasi ini penting sebagai bahan pertimbangan pengembang kurikulum FKIP dalam merancang kurikulum yang fleksible dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.Kata Kunci: Analisis Situasi, Pengembangan Kurikulum, Merdeka Belajar
Copyrights © 2023