Esensialisme adalah suatu aliran filsafat yang menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama. Aliran Esensialisme ini memandang bahwa pendidikan yang bertumpu pada dasar pandangan fleksibilitas dalam segala bentuk dapat menjadi sumber timbulnya pandangan yang berubah-ubah, mudah goyah, kurang terarah, tidak menentu dan kurang stabil. Esensialisme menghendaki pendidikan yang bersendikan atas nilai-nilai yang tinggi, yang hakiki kedudukannya dalam kebudayaan. Tujuan pendidikan adalah menyampaikan warisan budaya dan sejarah suatu inti pengetahuan yang telah terhimpun, yang telah bertahan sepanjang waktu dan dengan demikian adalah berharga untuk diketahui oleh semua orang. Pendidikan berpusat pada guru, ada keyakinan bahwa pelajar tidak betul-betul mengetahui apa yang diinginkan, dan mereka harus dipaksa belajar. Implikasi aliran esensialisme terhadap pengembangan kurikulum pendidikan Islam adalah: (a) Tujuan pembelajaran diarahkan pada upaya mempersiapkan anak didik untuk hidup atau menjalani kehidupan dalam lingkungan sosialnya; (b) Kurikulum berisi hal-hal yang bersifat mendasar yang ingin ditanamkan ke dalam diri peserta didik terutama nilai-nilai yang mereka anggap penting (esensial); (c) Strategi atau metode yang digunakan adalah pemberian contoh, keteladanan, pembiasaan, dan pendekatan persuasif; (d) Dalam segi evaluasi pembelajaran, ditekankan pada evaluasi acuan etik sebagai upaya mengukur internalisasi dari nilai-nilai keimanan dan kemanusiaan pada siswa dan sejauh mana implementasi dari nilai-nilai keimanan itu dalam ranah sosial.
Copyrights © 2020